Jatinangor,
Setelah setahun lebih KMNU Universitas Padjadjaran menyandang nama "Unpad", kali ini dengan ditetapkannya Universitas Padjadjaran sebagai Perguruan Tinggi Negri-Berbadan Hukum maka pada saat raker ke-2 KMNU Universitas Padjadjaran secara resmi menetapkan bahwa KMNU Universitas Padjadjaran mengubah namanya menjadi KMNU Padjadjaran. Hal ini dilakukan dikarenakan kondisi Unpad yang menjadi PTN-BH membuat organisasi eksternal - seperti KMNU menjadi terbatas akan pemakaian legalitas kepemilikan dari Unpad sendiri, termasuk penyandangan nama serta logo resmi Unpad.
Pergantian nama dari "KMNU Universitas Padjadjaran" menjadi "KMNU Padjadjaran" sebenarnya memiliki pertimbangan sendiri. Tentu hal itu terikat dengan posisi KMNU Padjadjaran yang keseluruhan anggotanya merupakan mahasiswa di Universitas Padjadjaran. Sehingga dengan menyamarkan kata "Universitas" maka KMNU Padjadjaran bisa dianggap sebagai cabang KMNU-PT yang berdiri di dalam Universitas Padjadjaran, hanya saja kata "Universitas" diwakilkan dengan kata "Mahasiswa" yang terletak pada kepanjangan dari KMNU, yaitu Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama.
Sedangkan logonya sendiri, KMNU Padjadjaran mengubahnya sedemikian rupa sehingga tidak bisa dikatakan "nyolong" dari logo Unpad. Logo baru yang telah kami resmikan dapat dilihat di bawah ini :
Sedangkan filosofi dari lambang baru KMNU Padjadjaran tersebut bisa disimak pada ulasan di bawah ini :
- Warna Kuning, Hijau, Putih, mengandung simbol kemakmuran, kesuburan, dan kesucian. Sehingga jika dijabarkan, lambang kemakmuran tersebut dapat menjadi do'a agar kedepannya KMNU dapat lebih menjadikan islam sebagai agama yang makmur. Makna makmur disini bukan berarti kami akan menjadikan Indonesia sebagai negara islam, bukan. Maksud makmur dalam konteks ini bermakna makmur bagi semua, untuk kami, untuk masyarakat islam, maupun non-islam. Jadi bisa dikatakan bahwa kami memperjuangkan islam yang dapat diterima semua orang, sebagai agama yang rahmatan lil'alamin. Setelah itu arti kesuburan, yang pasti selalu berkaitan dengan proses dan kualitas. Maksudnya, dalam memperjuangkan KMNU, kami berharap dapat terus memiliki proses perubahan untuk selalu menjadi lebih baik dalam hal ekstensi keilmuan-keagamaannya, sehingga KMNU bisa dianggap sebagai organisasi yang subur, organisasi yang memiliki bobot bagi masyarakat. Dan selanjutnya, kesucian memiliki maksud penggambaran usaha kami untuk tetap menjaga kemurnian agama islam, tanpa ada pemelencengan yang dapat merusak nama agama islam itu sendiri.
- Bentuk Bulat/Melingkar, Menyimbolkan roda yang dapat terus menerus berputar. Dengan arti bahwa KMNU adalah poros roda yang terus bergerak dalam bidang pertahanan KMNU sebagai benteng paham dan ajaran Nahdlatul Ulama di kalangan mahasiswa.
- Dua Garis Kuning Melingkar di Tepi, Menyimbolkan Allah Subhanahu wa Ta'ala (garis besar) dan Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam (garis kecil) Mengandung makna bahwa yang menjadi benteng/pertahanan KMNU berlandaskan Ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta'ala serta hadis-hadis Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam.
- Khath Nahdlatul Ulama, 99 simpul tali, 9 bintang, dan simbol lain dari Lambang Nahdlatul Ulama, merupakan simbol-simbol yang ada di dalam lambang Nahdlatul Ulama. Dengan arti bahwa KMNU memiliki i'tiqod yang kuat untuk memperjuangkan NU di dalam lingkungan kampus dan masyarakat, walaupun secara struktural KMNU sendiri belum tercantum sebagai badan otonom resmi dari Nahdlatul Ulama'.
- Tulisan "KMNU", merupakan singkatan dari "Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama".
- Buku Di Atas Dua Kujang, buku simbol pendidikan, kujang simbol senjata kerajaan padjadjaran. Dalam artian, bahwa KMNU Padjadjaran adalah organisasi yang menampung para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di atas tanah Padjadjaran. Simbol ini sengaja kami tonjolkan atas pertimbangan posisi KMNU Padjadjaran yang berada di Sumedang, sebuah kabupaten yang kental akan napak-tilas dari kerajaan Padjadjaran.
- Banner Padjadjaran, memiliki makna bahwa KMNU Padjadjaran masuk dalam bendera perjuangan dari tanah Padjadjaran. Sehingga selain kami berjuang demi Nahdlatul Ulama secara keseluruhan, kami juga menjunjung tanah air Padjadjaran sebagai poros objek perjuangan kami.
Kami rasa hanya itu yang dapat kami sampaikan. Kurang lebihnya kami mohon maaf. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk meningkatkan apa yang kami bagikan, serta bagimana kami membagikannya.
Wallaahu a'alam...
Wabillahi taufiq walhidayah, warridho wal inayah, wassalaamu'alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh...
Blogger Comment
Facebook Comment