Ngaji Aswaja : Syiah


Syiah


• Rofidhoh
Rofidhoh merupakan kelompok yang tidak menyukai (membenci) Abu Bakar, Umar Ibn Kattab, dan sahabat lainnya. Namun kelompok ini sangat menghormati dan memuliakan Ali ibn Abi Thalib beserta keturunannya (ahlul bait). Pada zaman sekarang, kelompok ini disebut sebagai Syi'ah (mengikuti) -mengikuti Ali bin Abi Thalib dan ahl bait-

Kelompok Rofidhoh muncul karena bukan dari golongannya yang menjadi khalifah pertama pengganti Rasulullah. Ketika Abu Bakar dan Umar Ibn Khattab menjadi khalifah, kelompok ini masih bisa menerima, namun ketika zamannya Utsman ibn Affan, terjadilah pemberontakan-pemberontakan (demo, makar) terhadap khalifah Utsman yang didalangi oleh Abdullah bin Saba hingga akhirnya khalifah Utsman terbunuh (kejadian ini diqiyaskan oleh beberapa ulama untuk mendapatkan hukum demo, yakni haram karena dapat membuat makar).

Setelah Khalifah Utsman wafat, naiklah Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah selanjutnya, khalifah Ali memiliki tugas yang sangat berat karena harus mengungkap siapa yang membunuh khalifah Utsman (hal ini sulit karena terbunuh oleh pendemo), dan juga harus berhadapan dengan Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Dari sinilah terjadi 2 perang saudara (Jamal dan Siffin). Perang Jamal dipicu oleh Thalhah dan Zubair yang mengadu kepada Sayyidah Aisyah karena tidak diterima oleh Kalifah Ali untuk menjadi gubernur di suatu daerah. Perang Siffin ditengahi dengan Tahkim, dimana masing-masing yang berperang mengirimkan 1 perwakilannya untuk berdiskusi, dan semuanya akan mengikiti hasil diskusi tersebut. Perwakilan dari Khalifa Ali adalah Abu Musa Al-Asy'ari, sedangkan perwakilan dari Muawiyah adalah Amr bin Ash. Kedua orang itu bersepakat mengenai hasil perundingannya yaitu keduanya (Ali dan Muawiyah) tidak ada yang menjadi Khalifah.
Abu Musa mengumumkan terlebih dahulu bahwa Ali bin Abi Thalib turun dari jabatan Khalifahnya, setelah itu barulah Amr bin Ash mengumumkan, namun ia mengumumkan tidak sesuai dengan hasil perundingan, yaitu beliau berkata bahwa Muawiyah adalah Khalifahnya ! Ali bin abi thalib pun menerimanya, namun ada sebagian dari golongan Ali dan sebagian dari golongan Muawiyah yang tidak mau mempercayai/menolak hasil Tahkim tersebut, golongan tersebut berjumlah sekitar 12.000 orang (golongan inilah yang disebut dengan golongan khawariz). Golongan khawariz ini didalangi oleh Abdurrahman bin Mulzam.

Pembahasan kitab aswaja :
Di syarah al-qomus : sebagian dari orang-orang rofidhoh itu telah mencapai suatu kekafiran dan pola pikir yang kacau. Semoga Allah menjauhkan kita dari kekufuran dan zindiq ( tidak berpegang teguh terhadap agama)
Dalam Al-qodiyat kitab syifa : dari Abdullah bin maf’ur : rasulullah bersabda : “ takutllah kalian kepada allah. Janganlah kalian mengambil para sahabat dan mengikuti kesesatan setelahku dan ikuti sahabatku. Jika mencintai sahabatku, maka aku akan cinta kepada kalian. Dan jika kalian membenciku maka aku akan benci kepada kalian.”
Rasul bersabda : “ janganlah kalian membentak sahabatku, bagi mereka laknat Allah, malaikat dan semua manusia.”

(LIBERAL)
Sebagian ummat manusia, yaitu golongan yang membolehkan apapun berarti iri. Sesungguhnya hamba ketika mencapai (bakhiyun) atau membolehkan segala sesuatu karakternya seperti orang yang mahabbah (cinta kasih).  Contohnhya seperti Budhalini. Mereka adalah golongan yang mahabbah, selalu meminta maaf kepada apapun dan setelah itu mereka berterimakasih. Mereka terlahir dari perdebatan antar madzhab dan lain-lain. Sehingga islam dipandang tidak menarik.

[ Resume ngaji kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah ]



Share on Google Plus

About Ari Agustian

    Blogger Comment
    Facebook Comment