Sejarah KMNU Universitas Padjadjaran

Keluarga Mahasiswa Nahdlatul ‘Ulama (KMNU) Universitas Padjadjaran merupakan sebuah komunitas dari para mahasantri, yaitu mahasiswa yang memilki ikatan kultural dalam tradisi pesantren maupun mereka yang dibesarkan dalam lingkungan ‘ubudiyyah dan muamalah Nahdlatul ‘Ulama, yang mempunyai visi dan misi mensyiarkan dan menjaga ajaran Islam Ahl as-Sunnah wa al-Jamaah atau tradisi kepesantrenan, di lingkungan kampus Universitas Padjadjaran.Secara historis, KMNU Unpad berdiri pada tanggal 19 September 2014 bertepatan dengan 27 Saffar 1436 H.Sejak lama, komunitas mahasiswa Nahdliyyin di lingkungan Unpad telah eksis. Selain melalui PMII, mereka yang berbasis tradisi pesantren juga beraktivitas dalam KMNU sejak tahun 2000-an. Namun, sejak 2003 jalannya sudah mulai tersendat karena kurangnya regenerasi. Hingga pada 2008 hampir mati sama sekali.Bermula dari diskusi kecil sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Unpad/ PC Sumedang pada bulan Agustus 2014, antara lain M. Abu Dzar Algipari selaku Ketua Umum PC PMII Sumedang, Nour M. Adriani selaku Ketua I PC PMII Sumedang, dan beberapa pengurus lain seperti Haris Sopia Aji, Oriza Maulana, Salehuddin Fauzi, dan Taofik Nugraha dari Fakultas Ilmu Budaya, serta Mahbub Ubaidi Alwi dari Fakultas Ilmu Komunikasi, yang memandang medan dakwah di kampus Unpad terlalu berat untuk disikapi melalui organisasi PMII, maka untuk lebih mengorganisasikan dan menyinergikan gerakan ditubuhkanlah KMNU, sehingga keanggotaannya menjadi lebih longgar dan berbasis tradisi/ kekeluargaan. Beberapa alumni KMNU Unpad terdahulu nyatanya beberapa telah menjadi pengajar di lingkungan Unpad, seperti contoh Ust. Asep Zaenal Muttaqin, S.Si., M.T., dari Prodi Biologi, FMIPA. Ada juga Ust. Johar Arifin, S.Pt., M.P. dari Fakultas Peternakan yang berasal dari Pemalang. Melalui konsultasi dengan mereka disepakati untuk menghimpun kembali warga Nahdliyyin di kampus Unpad secepatnya.Tindak lanjut dari pertemuan kecil itu adalah inventarisasi basis keanggotaan yang karena komunikasi melalui PMII ternyata sangat banyak warga mahasiswa Nahdliyyin di lingkungan Unpad, seperti Toni Cahyono, Candra Tirta, dan Abdur Rohman di Fakultas MIPA, Rizal Bagus Rahman dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan banyak lagi. Di tengah semangat rekonsiliasi itu, maka diadakan musyawarah di kediaman Ust. Johar Arifin, dihadiri oleh Ust. Asep Zaenal Muttaqin, di daerah Tanjungsari-Sumedang, pada 13-14 Desember 2014. Hasil musyawarah itu disepakati kepengurusan KMNU Unpad untuk masa transisi dengan Ketua sdr. Nour M. Adriani dan Sekretari sdr. M. Abu Dzar Algipari.Untuk lebih menguatkan ikhtiar tersebut, pada 16 dan 17 Desember diadakan kunjungan ke sesepuh NU. Pertama pada 16 Desember kunjungan ke Kantor PWNU Jabar di Bandung. Diterima oleh KH Kiagus Zaenal Mubarok sebagai Sekretaris PWNU juga pengajar pada prodi Hubungan Internasional FISIP Unpad, juga KH Mas Dasuki, dari Lakpesdam PWNU Jabar alumni HI Unpad. Pertemuan berikutnya kepada Prof. Dr. H. Utang Suwaryo, pengajar di prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad, dikediaman beliau pada 17 Desember 2015. Intinya adalah restu untuk mendirikan KMNU Unpad. Sehingga pada musyawarah kecil berikutnya tanggal 18 Desember disusun kepengurusan KMNU Unpad, yang disahkan keesokan harinya.Belum lagi mengorganisasikan diri secara ajeg, pada tanggal 23-25 Januari 2015 sebanyak 6 orang delegasi Unpad mengikuti Musyawarah Nasional KMNU pertama bersama 13 KMNU perguruan tinggi lain di pondok pesantren Sunan Pandanaran, Jogjakarta yang kemudian menghasilkan kesepaktan untuk lebih mengembangkan dan menegaskan identitas Aswaja yang bersumber pada Qonun Asasi dan Khittah 1926, menjaganilai-nilai lama yang baik dan mengadopsi nilai-nilai baru yang terbukti baik.
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment